April 23, 2024

Infrastruktur RI Tertinggal, Menkominfo Tanggapi Sri Mulyani

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut sektor teknologi infrastruktur di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain. Lantas, apa tanggapan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara?

“Secara umum, sektor ICT di Indonesia masih berbicara infrastruktur, terutama (ada kesenjangan) di luar Jawa apalagi di luar Jakarta,” jelas Rudiantara memberikan tanggapan kepada detikINET, Senin (17/4/2017).

Maka dari itu, Rudiantara mengaku terus mengejar pembangunan proyek pembangunan jaringan serat optik tulang punggung atau dikenal dengan nama Palapa Ring.

Proyek soal internet cepat ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan di berbagai daerah di pelosok Indonesia. “Itu sebabnya kita menggelar Palapa Ring,” ucap pria yang akrab disapa Chief RA ini.

Selain itu juga, Indonesia tergabung dengan negara-negara besar dalam kelompok G-20. Beberapa waktu lalu, Rudiantar menghadiri pertemuan G20-Digital Ministeral Declaration di Dusseldorf, Jerman.

“Sedangkan negara lain dalam kelompok G-20, dimana Indonesia menjadi bagian G-20, sudah bicara aplikasi untuk meningkatkan ekonomi atau menjadi alat transformasi sosial,” ucapnya.

Sebelum diberitakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut hingga saat ini Indonesia masih tertinggal di berbagai sektor dibandingkan dengan banyak negara lainnya.

“Indonesia masih tertinggal di bidang infrastruktur, teknologi, dan skill, dan juga dari sisi pasar keuangan atau pasar modal yang masih belum mampu menjadi institusi yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi secara berkeadilan,” ungkap Sri Mulyani di Politeknik STAN, Tangerang Selatan, Senin (17/4/2017).

Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sebab, kata dia, sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam meningkatkan daya saing yang ada.

Dirinya juga mengatakan, pembangunan sumber daya manusia penting dilakukan, karena saat ini, ada sekitar jutaan tenaga kerja yang masuk ke pasar kerja setiap tahunnya

“Setiap investasi membutuhkan biaya, dan juga pembangunan manusianya, setiap tahun ada 1,8 juta tenaga kerja yang masuk ke pasar kerja,” paparnya.

Selain itu, ia juga mengatakan, saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga terus melakukan pembangunan infrastruktur khususnya, dari daerah pinggiran atau wilayah terdepan Indonesia, guna pemerataan ekononi dan juga menurunkan ketimpangan ekonomi antar daerah.

“Presiden Jokowi ingin pembangunan dari pinggiran, karena Indonesia merupakan negara kesatuan, dan semua adalah Indonesia, tidak boleh ada yang merasa terpencil dan tertinggal,” tukasnya.

sumber : detikinet