September 17, 2024

Indonesia terus gencar dalam penanganan stunting dan aktif mengedukasi masyarakat akan pentingnya kecukupan gizi bagi remaja dan calon ibu. Untuk itu, Puskesmas Ngawi Purba bersama Pelaksana Program Remaja Puskesmas Ngawi Purba Aryanti, Koordinator Kluster II Jumiati, dan Pelaksana Program Gizi Susilowati, pada Kamis (1/8/24) meluncurkan inovasi “Gemati 52” dalam program Ngobrol Pagi RSN.

Dijelaskan Jumiati, inovasi ini dikenalkan pada November 2023 silam yang bertujuan sebagai pencegahan sekaligus menyiapkan remaja putri sebagai calon ibu supaya bebas anemia.

“Jika terjadi anemia menyebabkan lahirnya bayi BBLR dan stunting akibat anemia”, katanya.

Gemati 52 merupakan kepanjangan dari Gerakan Remaja Putri Tanpa Anemia, sddangkan 52 berarti pemberian tablet tambah darah seminggu sekali selama 1 tahun dengan total 52 tablet.

“Kami menyosialisasikan ke sekolah dengan melibatkan guru UKS untuk memantau distribusi tablet tambah darah”, tutur Jumiati.

Anemia sangat merugikan bagi remaja putri karena menyebabkan 5L (lemah, letih, lesu, lelah, lalai), oleh karena itu pemerintah melakukan terobosan seperti deteksi skrining anemia khusus siswi kelas 7 dan kelas 10 pada saat tahun ajaran baru dengan menggunakan alat.

“Kami juga mengedukasi siswi terkait makanan bergizi serta dampak negatif dari konsumsi makanan dan jajanan cepat saji bagi kesehatan”, jelasnya. (IKP)