NgoPi: Penanggulangan HIV/ AIDS Ciptakan Generasi Sehat
Talkshow RSN kali ini membahas upaya penanggulangan maraknya kasus HIV/ AIDS di kalangan remaja dan muda, bersama narasumber dari Puskesmas Tambakboyo dengan Programmer Remaja Santi Eka dan Programmer HIV Hosiana, pada Kamis (12/12/24).
Dijelaskan Santi Eka, HIV merupakan virus yang menyerang sistem imun sehingga menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Kasus HIV/ AIDS juga masih berkembang signifikan karena meningkatnya prevalensi layanan akses kesehatan dan pendidikan seks sejak dini.
“Di tahun 2023 lebih dari 360 ribu di dominasi kalangan muda berusia 15-25 tahun terinfeksi HIV, hampir 140 ribu diantaranya berusia 15-19 tahun”, katanya.
Ditegaskan Hosiana, penderita HIV/ AIDS ini terus meningkat lima tahun terakhir akibat minimnya pendidikan seks, keterbatasan akses informasi dan pencegahannya.
“Remaja sering tidak mendapatkan pendidikan yang memadai tentang perilaku seksual yang aman dan pengujian HIV sehingga rentan terinfeksi”, katanya.
Di lain negara, sekolah dapat menjadi tempat efektif untuk memberikan edukasi dan informasi terkait HIV/ AIDS untuk menambah wawasan, sikap, dan menghindari perilaku berisiko, seperti dari lingkungan sosial dengan menggunakan narkoba suntik, pekerja seks, hingga aktivitas seks tidak wajar yakni homoseksual.
“Selain itu stigma terhadap penderita HIV/ AIDS masih tinggi, sehingga dibiarkan tanpa dukungan yang akhirnya berdampak pada kesulitan akses layanan pencegahan HIV dan pengobatannya”, jelasnya.
Santi Eka juga menambahkan bahwa penyakit HIV/ AIDS tidak menular dari aktivitas berjabat tangan, berpelukan, menggunakan toilet umum, berbagi alat makan, hingga bersin, air liur atau batuk.
“Dengan memahami HIV/ AIDS kita tidak perlu mengucilkan penderitanya untuk mengambil tindakan yang tepat agar melindungi diri sendiri dan orang lain, juga mampu menjaga diri dari berbagai perilaku berisiko serta menjaga kesehatan reproduksi bagi remaja”, tuturnya.