Penutupan USAID Prioritas Dalam Meningkatkan Akses Pendidikan Dasar 2012 – 2017
USAID PRIORITAS merupakan program lima tahun yang didanai oleh United States Agency International Development (USAID). Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia. Program yang didanai oleh USAID yang bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia diantaranya Program Prioritizing Reform, Innovation and Opporunities For Reaching Indonesia’s Teachers; Administratos, and Students (PRIORITAS. Program PRIORITAS (2012-2017) dilaksanakan dalam rangka mendukung Kementrian Pendidikan , Kebudayaan dan Kementrian Agama dan meningkatkan akses pendidikan dasar yang bermutu. Dan pada akhirnya bertempat di R.M. Notosuman II Desa Watualang Ngawi di gelar penutupan Program USAID PRIORITAS Kabupaten Ngawi, 9 Mei 2017. Acara dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Abimanyu mewakili Bupati Ngawi, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ngawi, Koordinator Provinsi Jawa Timur USAID PRIORITAS Silvana Erlina, Kepala Kementrian Agama Ngawi Zaenal Arifin, Kepala BAPPEDA, Kepala BKD, Ketua DPRD Dwi Riyanto Djatmiko diwakili Komisi D Bidang Pendidikan, KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan terkait, Kepala Sekolah mitra USAID Kecamatan Gerih, Geneng, Paron dan Kwadungan (Pilot Projeck), Fasilitator USAID PRIORITAS, dan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Ngawi.
Program USAID PRIORITAS ini bekerja sama dengan mitra di tingkat nasional dan lokal untuk meningkatkan kualitas dan Relevansi pembelajaran di sekolah melalui program pendidikan pra dan dalam jabatan, meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten/kota. Meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lenbaga pendidikan/pelatihan guru, dan Pemerintah di semua jenjang. Sedangkan fokus Program USAID PRIORITAS kepada peningkatan pendidikan guru pra dan dalam jabatan di LPTK melalui program yang menekankan praktik, pembelajaran aktif di SD/MI, SMP/MTs menjadi lebih menarik, relevan dan efektif dengan penekanan kepada membaca, matematika dan sains, manajemen sekolah menjadi partisipatif, akuntable, trannsparan dan berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran, manajemen pendidikan di daerah khusus dalam hal penempatan guru, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan pembagian pendidikan.
Melalui Direktur jenderal Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan September 2015 di Jakarta USAID PRIORITAS menerbitkan beberapa buku praktik yang baik dalam Rangka menyebarluaskan pengalaman pembelajaran dan manajemen di SD, MI, SMP, dan MTs dan pembelajaran tingkat SD/MI, pembelajan tingkat SMP/MTS, serta manajemen sekolah dengan tema budaya baca agar praktik yang baik dalam buku ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi guru dan praktisi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas sesuai tujuan USAiD PRIORITAS
Dalam pengantar buku ini untuk mencapai tujuan, USAID PRIORITAS telah melaksanakan program pengembangan kapasitas yang terdiri atas pelatihan dan pendampingan guru, Kepala Sekolah, dan pengawas, serta kegiatan kelompok kerja di tingkat sekolah maupun gugus, dalam menerapkan pendekatan pembelajaran san Management Berbasis Sekolah (MBS). Selain itu USAID PRIORITAS juga mengembangkan program budaya baca dan toleransi dengan memberi hibah buku pegayaan dan buku bacaan berjenjang kepada sekolah untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca siswa.
Program ini dalam rangka mendukung implementasi kebijakan pendidikan yang tertuang di dalam RPJMN dan Renstra Kemdikbud 2015-2019. Berbagai kemajuan yang dapat dilihat di sekolah di antaranya, guru merancang tugas yang mendorong interaksi antar siswa dalam pembelajaran kooperatif yang menantang siswa untuk berbuat dan berfikir tingkat tinggi, seperti diskusi, percobaan, pengamatan, dan pemecahan masalah. Siswa memanfaatkan beragam sumber belajar dan menghasilkan karya hasil gagasan sendiri. Hasil karya siswa dipajangkan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Kepala sekolah melaksanakan management yang transparan, akuntable dan partisipatif dengan melibatkan guru, komite sekolah dan masyarakat. Program budaya menbaca mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah, sudut baca, perpustakaan keliling, dan, sumber daya dari masyarakat. program budaya membaca di beberapa sekolah telah berhasil membentuk pembiasaan membaca siswa. Besar harapannya agar praktik yang baik dalam buku ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi guru dan praktisi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas. Saat ini Program USAID PRIORITAS bekerja dengan daerah mitra di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat.
Pada kesempatan ini Koordinator USAID PRIORITAS Provinsi Jawa Timur Ibu Silvana Erlina dalam sambutannya mengatakan tidak terasa waktu 4 tahun banyak suka dan duka yang telah dihadapi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam mengunjungi sekolah yang menjadi program USAID PRIORITAS di Kabupaten Ngawi hasilnya luar biasa, kerja keras yang terlibat sepertinya bersambut, jadi yang dilakukan adalah jerih payah semua yang terlibat menanganinya. USAID PRIORITAS hanya memberikan bantuan teknis tidak memberikan bantuan ap-apa. Bantuan teknis ini diberikan tentang kebijakan – kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia. Di Jawa Timur ada 19 kota/Kabupaten yang di bina sudah mendapat bantuan dari USAID PRIORITAS, tapi hanya 24 sekolah di tiap Kabupaten/Kota, 6 SD/MI dan 8 SMP/MTs tidak lebih dari itu, ini kita bina terus-menerus selama 5 tahun Program USAID PRIORITAS.
Dalam perkembangannya Kepala Sekolah dan guru yang menanganinya harus mengikuti metode pelatihan setiap tahunnya secara berurutan agar mengetahui kelanjutan – kelanjutan metode yang dijalankan. Selama 1 tahun ada 20 fasilitator pendampingan artinya 1 semester ada 6 bulan 10 kali guru itu harus didampimgi. USAID PRIORITAS membantu 4 standar dari 8 standar yang ada di PP nomor 19 yang pertama standar kelulusan, dan mengenai pengelolaanya seperti apa, fokus ada perubahan pada guru yang tidak tahu menjadi tahu kurikulum, dalam kurikulum mampu menerapkan, mengembangkan dan dari apa yang dilakukannya disebut refleksi diri. Hal semacam ini yang harus dilakukan terus – menerus untuk menjadi guru lebih professional untuk menjadikan anak yang luar biasa. Dengan misi yang diusung USAID dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, maka perlu adanya dukungan dan pengambil kebijakan Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, DPRD pendukung pendidikan dan BAPPEDA pendukung dana serta BKD penempatan tenaga. Mengakhiri sambutannya Ibu Silvana Erlina mengatakan orang tua perlu mendampingi anak – anaknya dengan pembelajaran budaya baca di rumah.
Sementara itu kepala Dinas Pendidikan Ngawi Abi Manyu dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan KKGMGMP ( Kelompok Kerja Guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran ) dengan maeteri yang diberikan USAID sebagai bahan diskusi. “ Nanti semua kepala sekolah akan diperintahkan untuk mengawasi , utamanya yang menjadi pengawas fasilitator sehingga kegiatan KKGMGMP ini bermanfaat karena mendapat informasi yang baru tentang program USAID PRIORITAS”, terang Abi Mayu saat menutup acara ini.(rsg)