Wood Cladding Rambah Pasar Benua Biru
Kerajinan wood cladding atau dinding jati yang ditekuni Bambang Sukamto ikut mendongkrat perekonomian masyarakat Desa Sumberbening dan sekitarnya. Mereka tidak perlu merantau jauh-jauh ke daerah lain untuk mencari lapangan pekerjaan. Cukup bergabung dengan UD Java Gedeg yang dikelolo Bambang. Tercatat karyawan yang dipekerjakan sebanyak 60 orang. ”Seluruhnya warga sekitar. mereka cukup tekun dan pandai untuk membuat wood cladding,” ungkap Bambang Sukamto.
Usaha yang sudah menembus pasar internasional ini dimulai bambang dengan kerja keras. Usaha ini tidak segampang membalikan telapak tangan dalam meniti kerajinan dari limbah kayu jati ini. Awalnya dimulai dari beberapa tenaga kerja dari warga sekitar. Ketelatenan dan keuletan dalam berinovasi yang akhirnya menuai setitik harapan. ‘’ Membuat kerajinan wood cladding. Merangkai potongan limbah kayu di triplek untuk dipasang di tembok,’’ tutur Bambang.
Karyanya terus dikenal dan mendapatkan beberapa penghargaan dan apresiasi dari berbagai kalangan. Wood Cladding buatannya mencuri perhatian pengunjung mancanegara yang hadir dalam International Furniture and Craft Fair Indonesia di Jakarta dua tahun silam. Mulai dari situ, pesanan demi pesanan mulai berdatangan di gerai yang dikelola Bambang.
Peminat kerajinan Wood Cladding ini mulai dari Jakarta, Bali bahkan sekarang dari negara-negara Eropa seperti Belanda, Swiss dan sekitarnya. ‘’Setiap bulan harus mengirim satu kontainer. Nantinya akan diantarkan ke Swiss, Italia, Spanyol dan rencananya ini mau dikirim ke Jerman, ’’ tuturnya.
Tingginya permintaan konsumen membuat Bambang mulai menambah produksi. Dia juga membuka lebih luas lapangan pekerjaan untuk warga yang masih belum memperoleh pekerjaan. Meski memulai dari nol, masing-masing diajari dengan telaten dan sabar. ‘’ Saat ini, mereka bisa membuat berbagai motif wood cladding, ’’ imbuhnya.