November 22, 2024

OPINI: Kota Pintar, Wujud Masa Depan Indonesia Cerdas

Konsep smart city (kota pintar) sedang mewabah di kalangan pemerintahan di Indonesia. Beberapa kota bahkan sudah mulai menerapkan program smart city dengan cara masing-masing, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Semarang, Bogor, dan Bekasi. Kota pintar menjadi tren karena dianggap sebagai wujud bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk kesejahteraan masyarakat. Pertanyaannya, mengapa harus kota pintar?

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memerkirakan sekitar 65 persen penduduk di dunia akan tinggal di perkotaan pada 2050. Arus urbanisasi yang tak terbendung karena masyarakat membutuhkan kehidupan lebih baik, menjadi salah satu alasan utamanya. Dampaknya pun akan terasa sangat jelas bagi wilayah-wilayah perkotaan di dunia. Oleh karena itu, kota-kota di dunia mau tak mau harus beradaptasi mengikuti perubahan ini.

Setiap kota pintar digagas dengan latar belakang keinginan pemerintahan untuk memberikan pelayanan publik lebih baik kepada warganya: kemudahan pengurusan surat atau izin, kemudahan pengaduan masyarakat, transparansi pelayanan, peningkatan kecepatan pelayanan publik, angkutan umum yang lebih dapat diandalkan, peningkatan keamanan, dan lainnya. Cara yang dilakukan untuk memberikan pelayanan publik lebih baik ini adalah dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Menatap Masa Depan Kota Pintar di Indonesia bersama Machine Learning dan Internet of Things

Ada banyak solusi yang ditawarkan oleh TIK dalam membantu sebuah negara mewujudkan kota pintar bagi masyarakatnya, seperti Machine Learning dan Internet of Things (IoT). Machine learning mendorong sebuah sistem yang dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengambil keputusan sendiri yang cermat. Sebagai salah satu bagian dari artificial intelligence (kecerdasan buatan), machine learning telah banyak digunakan oleh berbagai aplikasi yang mungkin tidak kita sadari. Misalnya penerjemahan bahasa dan pengenalan wajah oleh perangkat ketika sedang mengakses media sosial.

Machine learning membutuhkan fasilitas komputasi yang besar, tetapi dengan kemajuan teknologi komputasi awan (cloud computing), kemampuan machine learning bisa didapatkan dengan mudah melalui layanan komputasi awan. Si pengembang aplikasi tinggal memanggil fungsi-fungsi machine learning yang ada melalui programnya, dan pengguna layanan pun tidak harus membangun suatu fasilitas pusat pengolah data yang besar karena semua kemampuan tersebut sudah tersedia di dalam komputasi awan ini.

Di dalam konteks kota pintar, machine learning banyak digunakan untuk memelajari gejala-gejala di dalam suatu kota, dan memberikan rekomendasi apa langkah-langkah yang bisa diambil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Misalnya machine learning dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan pola penggunaan listrik konsumen setiap jamnya, sehingga machine learning bisa meningkatkan efisiensi penggunaan listrik.

Selain itu machine learning juga dapat digunakan untuk mendapatkan hubungan antara cuaca dan banjir, sehingga pemerintah bisa mencegah banjir melalui pemasangan sensor-sensor hujan, arus air di sungai, ketinggian permukaan laut dan sebagainya, yang dipantau oleh machine learning. Machine learning kemudian mempelajari semua data yang ada dan bisa memberikan prediksi banjir, dan meminimalkannya melalui pengaturan mekanisme buka-tutup pintu air, aktivasi pompa-pompa air, sampai memanggil petugas penjaga pintu air dan notifikasi ke dinas terkait dan masyarakat, sehingga penanganan banjir bisa dilakukan dengan sangat efektif dan jauh lebih cepat.

Sayangnya pemanfaatan machine learning untuk pemantauan banjir ini belum banyak dilakukan di Indonesia. Namun demikian beberapa pengembang aplikasi lokal sudah mulai mencoba membuat beberapa percobaan dan pengembangan aplikasinya.
Di luar dari machine learning, ada banyak aplikasi smart city yang bisa dikembangkan. Pada umumnya pendekatannya adalah pemerintah melihat masalah-masalah yang ada kemudian mencarikan solusi teknologinya.

Salah satu contohnya adalah kota Bandung yang juga menerapkan strategi kota pintar. Walikota Bandung cukup tanggap dengan keluhan-keluhan warganya, sehingga kota Bandung sekarang memiliki tidak kurang dari 300 aplikasi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kota Bandung. Beberapa contoh aplikasi di kota Bandung adalah aplikasi aduan masyarakat (Lapor!), dan aplikasi e-Budgeting.

Setali tiga uang, kabupaten Kediri juga bisa menjadi contoh wilayah yang memanfaatkan teknologi untuk membantu warganya menyelesaikan masalah. Kediri memperkenalkan aplikasi elektronik tindakan langsung (e-Tilang). Aplikasi e-Tilang adalah solusi untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam melakukan pembayaran sanksi tilang di tempat. Aplikasi e-Tilang memungkinkan masyarakat menjalani proses tilang yang transparan.

Teknologi komputasi awan sebagai solusi

Kemajuan teknologi komputasi awan bisa menciptakan potensi solusi-solusi canggih yang bisa dibangun secara cepat dan disesuaikan dengan tema yang diusung pemerintah kotanya. Misalnya pemerintah kota bisa membuatkan tema-tema seperti Kota Digital, Kota Pendidikan, Kota Sehat, dan sebagainya. Dengan memanfaatkan teknologi komputasi awan, tema-tema tersebut bisa direalisasikan dengan mudah. Misalnya tema Kota Digital bisa memanfaatkan smartphone yang sudah dimiliki masyarakat sebagai salah satu alat untuk membantu dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui integrasi antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat.

Dengan smartphone, masyarakat bisa turut berpartisipasi dengan mudah tanpa kehilangan waktu karena harus mengikuti cara kerja birokrasi pemerintah yang lambat. Salah satu contohnya adalah apa yang dilakukan oleh kota Regina di Kanada yang membangun portal layanan masyarakat yang bisa diakses setiap penduduk melalui smartphone untuk mengakses semua pelayanan publik yang disediakan.

Teknologi informasi dan komunikasi yang dapat membantu pengembangan kota pintar melalui tema-tema spesifik tersebut dapat direalisasikan dengan teknologi komputasi awan yang memudahkan proses kerja kolaboratif dan real-time. Teknologi komputasi awan membantu berbagai industri di dunia untuk bertransformasi secara digital sekaligus menjembatani perubahan kota konvensional menjadi kota pintar.

Tidak terelakkan, kota pintar menjadi solusi untuk setiap negara berkembang dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini. Meskipun konsep kota pintar di setiap negara bisa berbeda, ada benang merah yang dapat mengikat semuanya. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi efektif, produktif, dan sesuai dengan kebutuhan adalah kunci utamanya. Namun keterlibatan dan partisipasi masyarakat juga menjadi faktor penting lain dalam membantu pemerintah dalam mengaplikasi kota pintar di Indonesia. Oleh karena itu, sinergi semua pihak memungkinkan Indonesia menyongsong masa depan yang tidak hanya cerah, tetapi juga cerdas.

sumber : tekno.liputan6