November 23, 2024

Dinas Kominfo SP Ngawi melalui Kabid Persandian dan Keamanan Informasi, Wurianto Saksomo, hadir sebagai pemateri Sosialisasi Pencegahan Judi Online bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Rabu (13/11/24) di Aula Dinas Pendidikan Ngawi.

Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi diikuti Kepala SMPN, Korwil Dikbud Kecamatan, dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).

Wurianto menjelaskan bahwa judi online membawa dampak negatif di dunia pendidikan, termasuk di kalangan guru, diantaranya gangguan psikologis berupa kecanduan (gambling disorder) yang bisa menyebabkan depresi, “Yang salah satunya ditandai dengan perasaan putus asa tentang masa depan,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Wurianto dampak yang lain adalah kerugian finansial, rusaknya hubungan keluarga, kriminalitas, serta hilangnya keteladanan.

“Guru yang kecanduan judi online menjadikannya tidak layak menjadi panutan. Sebagai pendidik, guru harus menjadi contoh yang baik bagi murid mereka. Jika murid mengetahui guru terlibat dalam perjudian, mereka bisa kehilangan rasa hormat dan kepercayaan terhadap guru tersebut, dapat merusak hubungan antara guru dan murid,” tambahnya.

Solusi dalam mengatasi judi online, menurut Wurianto, dilakukan dengan edukasi tentang bahaya perjudian online termasuk dampaknya terhadap karier, keluarga, dan kesejahteraan mental.

Terpenting, diutarakan Wurianto cara mengatasi judol juga dengan memberikan informasi tentang layanan konseling dan bantuan untuk guru yang mungkin kecanduan, serta menyediakan ruang bagi mereka untuk mencari dukungan tanpa rasa malu.

“Yang tak kalah penting adalah adanya pengawasan di lingkungan kerja. Membangun budaya sekolah yang terbuka dan mendukung, di mana guru dapat mencari bantuan dengan lebih mudah jika mereka menghadapi masalah pribadi, termasuk kecanduan judi online,” pungkasnya. (Persandian)