Forum Persandian dan Keamanan Informasi Provinsi Jawa Timur
Dalam rangka meningkatkan keamanan informasi dan penanganan insiden
keamanan siber, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Forum Persandian dan Keamanan Informasi dengan peserta seluruh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Acara yang dilaksanakan pada hari Selasa hingga Rabu (1-2/7/2025) tersebut dirangkaikan dengan Launching bersama Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) dari 6 daerah yaitu Kabupaten Ngawi, Bangkalan, Jember, Nganjuk, Pasuruan, dan Sampang.
Turut hadir dalam acara yang dilangsungkan di Hotel Alana Kota Malang tersebut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Ngawi, Wahyu Sri Kuncoro, yang didampingi oleh Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi, Wurianto Saksomo beserta staf.

Kepala Bidang Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Achmad Fadlil Chusni dalam laporannya mengatakan bahwa pembentukan dan penguatan Tim Tanggap Insiden Siber merupakan wujud antisipasi daerah dalam menghadapi serangan siber yang terus berkembang. “Upaya ini harus dilakukan secara kolektif, kolaboratif, dan strategis demi menjaga kedaulatan data dan keamanan informasi,” tegasnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi dalam sambutannya menyampaikan bahwa aspek sumber daya manusia menjadi komponen penting dalam sistem pertahanan siber. “Sekuat dan secanggih apapun sistem informasi kita, jika kualitas SDM-nya lemah, maka akan mudah ditembus. Beruntung, di Jawa Timur kolaborasi dan komunikasi antar Dinas Kominfo Kabupaten/Kota terjalin dengan baik. Ini menjadi kekuatan utama kita dalam memperkuat Tim Tanggap Insiden Siber di seluruh daerah,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi III Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Sulistyo, menyatakan bahwa ada dua hal penting dalam rangka meningkatkan keamanan siber di instansi pemerintah termasuk pemda. Pertama, perlunya identifikasi dan penguatan aset informasi yang dimiliki, seperti lisensi perangkat lunak dan antivirus. Kedua, adanya respon cepat atas notifikasi dari BSSN terhadap insiden siber.

Terkait dengan Tim Tanggap Insiden Siber, Sulistyo menegaskan, “Pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber merupakan bagian dari target nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo pada tahun 2025. Untuk itu, BSSN berkomitmen mendukung terbentuknya TTIS di setiap instansi, baik pusat maupun daerah.” (Persandian)