NgoPi: Pencegahan Pornografi dan Pernikahan Dini Remaja

Program talkshow Ngobrol Pintar RSN kali ini bersama Promkes Puskesmas Teguhan, Rice Dwi Puspitasari membahas edukasi terkait seksualitas remaja dan bahaya pornografi pada Kamis (7/8).

Disampaikan Rice, pornografi merupakan visualisasi tingkah laku seksual secara terbuka melalui berbagai media seperti teks, gambar, dan video untuk membangkitkan gairah seksual.

“Fase remaja membutuhkan pendidikan seksual yang tepat karena mereka memiliki rasa ingin tahu dan minat yang tinggi terhadap seksualitas, seperti melalui internet”, katanya.

Untuk itu, dibutuhkan dukungan peran keluarga terkait pendidikan seksual dan menghindari konten pornografi yang mengakibatkan kerusakan mental, kemampuan sosial, dan pengaruhnya terhadap fisik. Juga mengingat bahwa Indonesia menempati peringkat keempat dunia dengan kasus pornografi anak terbanyak, dan kedua se-ASEAN dengan kategori yang sama berdasarkan penelitian Menkomdigi.

“Pendidikan seks yang sehat dan akurat adalah kunci untuk membantu remaja memahami seksualitas dan mengurangi rasa penasaran terhadap pornografi, sehingga dengan edukasi terkait reproduksi, peran keluarga dan pemberdayaan remaja dapat membantu”, jelasnya.