Bantu Cegah TBC pada Anak dengan Deteksi Dini
Program talkshow Ngobrol Pintar (NgoPi) edisi Kamis (25/7/24) Bersama narasumber dari Puskesmas Padas dengan dr. Aditya Edo, menyampaikan materi terkait TBC anak.
Dijelaskan dr. Edo, TBC berasal dari kuman Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan dari orang dewasa penderita TB aktif melalui bersin, percikan dahak, bersin, bicara, dan bernyanyi. Gejala yang ditimbulkan demam dan batuk lama lebih dari 2 minggu, nafsu makan turun, lesu serta timbul benjolan di leher.
“Jika anak memiliki gejala tersebut, harus segera dilakukan pemeriksaan melalui tes Mantoux, jika dibiarkan berdampak serius ke perkembangan tubuh bahkan jiwa anak”, katanya.
Tes Mantoux tau uji tuberkolin merupakan rangkaian pemeriksaan TB dengan menginjeksi kulit di area terbatas pada lengan, yang menimbulkan bentol serta bintik di kulit selama 2-3 hari.
“Diindikasikan positif jika hasil Mantoux >15mm, selain itu juga diagnosa seberapa sering kontak dengan penderita TB dewasa, Riwayat Kesehatan, dan pemeriksaan fisik”, tutur dr. Edo.
Untuk itu, dr. Edo juga menyarankan supaya meminimalisir risiko TB dapat dilakukan dengan imunisasi vaksin BCG dengan ekspektasi 80 persen efektif pada anak.
“Selain itu dengan konsumsi rutin obat sesuai resep dokter, pola hidup sehat, menjaga pola makan seimbang dengan protein hewani maupun nabati bisa memperkuat daya tahan tubuh anak”, jelasnya.