Iklim Investasi Ngawi 2025: Stabil di Tengah Dinamika, Sektor Padat Karya Tetap Jadi Andalan
Iklim investasi di Kabupaten Ngawi terus menunjukkan geliat positif dalam tiga tahun terakhir. Meski pada 2025 jumlah investor baru mengalami penurunan dari 70 persen pada 2024 menjadi 30 persen, aktivitas investasi tetap berjalan dinamis dan memberi kontribusi nyata terhadap penyerapan tenaga kerja lokal.
Menurut Kabid Penanaman Modal DPMPTSP Ngawi Yoga Nugroho Dipo Alam, tren penurunan investor baru tidak lantas menurunkan gairah ekonomi daerah. Justru investasi yang sudah berjalan, terutama di sektor padat karya dan manufaktur, semakin menguat. “Industri sepatu, kaos kaki, dan mainan anak menjadi motor penggerak investasi asing di Ngawi,” ujarnya dalam talkshow OPD Menyapa edisi Selasa (21/10/2025).

Daya tarik utama Ngawi bagi para investor antara lain promosi yang aktif, dukungan lintas organisasi perangkat daerah (OPD), serta letak geografis strategis yang menjadi penghubung Jawa Timur dan Jawa Tengah. Faktor ini menjadikan Ngawi sebagai central point investasi kawasan barat Jawa Timur.
Selain sektor industri, Yoga menjelaskan bidang perhotelan dan properti juga mulai tumbuh. Kehadiran Hotel Nata by Azana menjadi indikator meningkatnya kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi Ngawi, terutama dengan dukungan akses tol dan terminal yang mudah dijangkau.
Sementara itu, sektor wisata dan pertanian masih dalam tahap promosi dan penjajakan, belum menunjukkan investasi signifikan.
“Geliat ekonomi lokal tetap terasa dari pertumbuhan usaha kost-kostan yang kini mulai dilirik sebagai bentuk investasi menjanjikan oleh masyarakat setempat”, katanya.