NgoPi: Cegah Keterbelakangan Mental dengan SHK
Program Ngobrol Pintar (NgoPi) edisi Kamis (20/6/24) membahas tema kesehatan bayi baru lahir untuk cegah cacat mental melalui metode skrining hipotiroid kongenital (SHK) bersama narasumber dari Puskemas Mantingan dengan dr. Gari Sawindri, perawat Kingkin Ambar Wiraswati, dan bidan Agustya Rahmawati.
Dijelaskan dr. Gari, tujuan dari skrining bayi baru lahir (SBBL) adalah untuk mengetahui kelainan kongenital sedini mungkin supaya dilakukan penanganan dan pengobatan secepatnya.
“Jika ditemukan kelainan dapat segera diintervensi melalui skrining laboratorium pada bayi berumur di bawah satu bulan atau beberapa saat setelah lahir”, katanya.
Salah satu penyakit yang cukup banyak ditemui pada bayi baru lahir melalui tes skrining adalah hipotiroid kongenital (HK), yang menyebabkan gangguan perkembangan anak seperti keterbelakangan mental dan IQ di bawah 70.
“Jika terlambat akan berdampak serius pada kemampuan bersosial anak untuk beradaptasi, juga berpengaruh buruk terhadap kualitas SDM di Indonesia”, lanjut dr. Gari.
Oleh sebab itu, dr. Gari menegaskan pentingnya skrining ini menjadi urgensi untuk mencegah terjadinya keterlambatan pengobatan pada bayi baru lahir supaya menghasilkan generasi emas terbebas dari cacat mental. (Ikp)