Merawat Jiwa, Mengikis Stigma: Upaya Puskesmas Mantingan Meningkatkan Empati Masyarakat Terhadap Penderita ODGJ

Program Ngobrol Pintar (NgoPi) kembali digelar dengan tema “Mengikis Stigma, Merawat Jiwa: Upaya Puskesmas Mantingan dalam Menangani Gangguan Jiwa di Masyarakat,” Kamis (13/11/2025). Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari Puskesmas Mantingan, yakni drg. Dea Lovinda dan Shodiq Jadi Nugroho, A.Md.Kep, yang aktif mendampingi pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayahnya.

Dalam sesi diskusi, drg. Dea Lovinda menuturkan bahwa stigma negatif terhadap ODGJ masih menjadi tantangan besar. Banyak masyarakat yang mengaitkan gangguan jiwa dengan hal mistis atau mengucilkan penderitanya.

“Gangguan jiwa adalah kondisi medis yang bisa ditangani secara profesional. Dengan pengobatan yang tepat, pasien dapat pulih dan berfungsi normal kembali,” katanya.

Sementara itu, Shodiq Jadi Nugroho menyampaikan bahwa Puskesmas Mantingan secara rutin melakukan kunjungan rumah bagi pasien ODGJ untuk memantau kepatuhan minum obat dan mencegah kekambuhan. Selain itu, kegiatan Posyandu Kesehatan Jiwa Welas Asih juga digelar di beberapa desa dengan berbagai aktivitas seperti pemeriksaan kesehatan, pelatihan kemandirian, hingga kegiatan produktif.

Menurutnya, kegiatan seperti senam bersama di Desa Pengkol menjadi wadah membangun empati antara tenaga kesehatan, pemerintah desa, dan masyarakat.
“Kami ingin pasien bisa kembali berdaya dan diterima di lingkungannya,” ungkap Shodiq.

Melalui talkshow ini, Puskesmas Mantingan mengajak masyarakat lebih terbuka terhadap isu kesehatan mental dan menghapus stigma terhadap ODGJ.
“Dengan dukungan keluarga dan masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan yang ramah jiwa,” tutupnya