April 19, 2024

Festival Gunungan Ngawi Lebihi Gunungan Solo dan Jogja

Ngawi- Kemeriahan terus tampak dalam mengisi HUT Kab. Ngawi yang ke 659 , kali ini Kab. Ngawi melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja mengadakan acara Festival Gunungan yang diikuti oleh 24 peserta. Festival gunungan yang menampilkan aneka hasil bumi dan produk unggulan Kab. Ngawi digelar di Alun-alun Merdeka pada hari rabu, 26 Juli 2017.

Festival gunungan ini dihadiri langsung Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ony Anwar Harsono, Ketua DPRD Dwi Riyanto Djatmiko, Sekda Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Unsur Forpimda, Kepala OPD Kabupaten Ngawi, Pimpinan Bank Jatim cabang Ngawi dan Camat se Kabupaten serta turut hadir beberapa wisatawan asing dari berbagai negara diantaranya Amerika, Prancis dan Jerman.

Menyampaikan laporan pada acara ini Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian Dan Tenaga Kerja Yusuf Rosyadi mengatakan bahwa festival gunungan ini merupakan wujud syukur kita kepada Allah yang telah memberikan berkah dan rahmadnya kepada masyarakat Kabupaten Ngawi. Dalam laporannya Yusuf juga menyebutkan jika pawai gunungan ini merupakan yang terbesar disbanding dengan ndaerah lainnya. “ Insyaallah festival gunugngan ini sudah melebihi yang pernah ada di Yogya dan Solo, di Yogya ada 22 pawai gunungan, di Solo ada 20 pawai gunungan dan di Ngawi ada 24 pawai gunungan “, terang Yusuf.

Selain Festival Gunungan Yusuf Rosyadi mengatakan bahwa ada kegiatan lain yang ada dihari ini yakni pembukaan Ngawi Furniture Fair. Ngawi Furniture Fair ini ditujukan untuk megenalkan bagaiman proses sebuah produk olahan kayu jati untuk dijadikan sebuah produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi dan bisa menjadi salah satu komoditi unggulan Kab. Ngawi.

Selain dua (2) kegiatan ini Yusuf juga memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada satu kegiatan lagi yang digelar dihari ini yaitu Gebyar Kuliner. Dijelaskan Yusuf Rosyadi bahwa kegiatan ini digelar selam tiga (3) hari kedapan dengan membawakan berbagai masakan dan juga aneka jajanan khas Kab. Ngawi . Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan masakan dan aneka jajanan khas Ngawi kepada seluruh masyarakat baik dari daerah sendiri dan luar daerah. Diakhir sambutannya Yusuf Rosyidi mengatakan, “ kegiatan ini merupakan sebuah wujud dukungan dalam mewujudkan Ngawi Visit Year 2017, selain itu kegiatan semacam ini akan kami pertahankan untuk tahun-tahun berikutnya serta akan dikemas lebih baik lagi ” , terang Yusuf Rosyadi.

Dalam membuka acara ini Bupati Budi Sulistyono dalam sambutan mengatakan bahwa dalam Festifal gunungan ini diikuti dari segala penjuru Kabupaten Ngawi khususnya yang mengelola pasar tradisional, para UPT dan KUPT untuk bergotong royong bersama membuat budaya baru, membuat tradisi baru yakni tradisi festival gunungan. Ditegaskan Budi Sulistyono jika kegiatan ini pada dasarnya satu tradisi sedekah bumi yang tujuan akhir untuk menggerakan ekonomi kerakyatan. “Bagaimana kita memamerkan hasil bumi kita yang mana untuk menggerakan ekonomi kerakyatan. Sebenarnya ekonomi kerakyatan sumbernya tidak ada di mana-mana melainkan di pasar-pasar tradisional. Maka ini semangatnya kita bangun pasar tradisional agar ekonomi kerakyatan tumbuh serta dengan kita dorong terus dan pasar tradisional harus mampu berkompetisi dengan pasar modern,” ungkap Bupati Ngawi

Lebih lanjut Budi Sulistyono menyampaikan, pada prinsifnya bagaimana untuk Ngawi mendatang, semua komponen harus mempunyai kreasi dan pemikiran yang lebih untuk bisa mengejar daerah lain, dengan demikian harapan kita untuk lebih kreatif dan maju bisa terlaksana.

Mengakhiri sambutannya Bupati Budi Sulistyono mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam pelaksanaan festival pawai gunungan, pameran furniture, dan gelar kuliner sehingga Ngawi Visit Year 2017 yang dicanangkan bisa menjadi sorotan, baik nasional maupun secara internasional. “ Dengan demikian kegiatan semacam ini harus bisa dipertahankan setiap tahunnya dan ditingkatkan lagi kualitasnya agar semaikin meriah, Karena Ngawi harus penuh lompatan-lompatan agar Ngawi tidak tertinggal oleh daerah-daerah yang lain”, terang Bupati. Selanjutnya Budi Sulistyono menandai pembukaan Festival Gunungan dengan pemukulan gong.