April 23, 2024

KIN ASEAN Berikan Pengakuan Bupati Entrepreneur Award 2017 Yang Dinilai Punya Inovasi Hebat Dalam Pengembangan Usaha Rakyat

Perlahan tapi pasti komitmen dalam berinovasi membuat Ngawi bertabur prestasi. Setelah minggu lalu (28/11), penghargaan Natamukti diberikan Indonesian Council for Small Business (ICSB), kini giliran Bupati Ngawi Budi  Sulistyono diganjar pengakuan. Bupati Ngawi mendapat penghargaan Bupati Entrepreneur Award 2017. ’’Penghargaan itu diberikan bagi bupati yang berprestasi di bidang perdagangan oleh Kellog Innovation Network (KIN) ASEAN,’’ ucap Wabup Ngawi Ony Anwar yang mewakili Bupati Kanang menerima penghargaan di Jakarta.

Dalam hal ini Ony Anwar mengatakan bahwa kebijakan yang dikeluarkan bupati untuk mengembangkan objek usaha rakyat dinilai KIN sebagai suatu inovasi hebat. Penghargaan ini diserahkan Robert C Wolkot, executive director of KIN pada Rabu malam (6/12) di Glass House, Ritz Carlton Jakarta Pacific Place.

Berdasarkan paparan panitia dalam acara tersebut, bupati Ngawi telah menelurkan berbagai kebijakan lewat Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (DPPTK). Budi Sulistyono meminta agar objek industri kreatif warga Ngawi yang bernilai ekspor dapat dikembangkan. ’’Bukan hanya pendampingan, DPPTK juga wajib mengawal proses izin hingga selesai dan melakukan pelatihan bagi setiap pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM),’’ kata Ony Anwar.

Hal tersebut sudah menjadi komitmen pasangan Bupati Budi Sulistyono dan Wakil Bupati Ony Anwar Harsono dari periode pertama masa kepemimpinannya. Setelah melakukan inisiasi objek, fokus daerah ditujukan ke kerajinan bonggol jati dan batik Ngawi. DPPTK berhasil membangun jaringan bagi pedagang hingga bisa bertransaksi langsung dengan para importer luar negeri untuk komoditas tersebut. Tantangan itu yang dijawab Ngawi lewat berbagai inovasi kebijakannya. ’’Hal semacam ini masih belum dilakukan oleh daerah lain yang memiliki sumber daya terbatas,’’ ucap Ony.

Lebih lanjut Ony mengatakan salah satu yang dilakukan Kab. Ngawi dalam mengembangkan sektor industri yakni melakukan proses legalitas kayu yang kerap menjadi keluhan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai syarat ekspor. Dalam hal ini Pemerintah siap mendampingi bahkan membantu secara gratis proses verifikasi yang dilakukan untuk itu. Lalu untuk bidang kerajinan batik, beberapa perajin kerap terlibat dalam berbagai pameran internasional yang diselenggarakan.

Seperti pada gelaran pameran yang dibuka Small and Medium Enterprises and Cooperatives (SMESCO) Indonesia Company, lembaga yang bergerak dibidang prmosi produk unggulan Indonesia pada dunia Internasional. ’’Ngawi juga secara bertahap membuat fashion batik, juga membina pembatik supaya bisa diterima pasar nasional dan internasional lewat pelatihan rancang busana,’’ terangnya.

Sementara, Kepala DPPTK Ngawi Yusuf Rosyadi mengungkapkan, bahwa penilaian dilakukan diam-diam oleh KIN ASEAN. Berbagai upaya tersebut ternyata dinilai KIN ASEAN secara langsung lewat orang-orang khusus yang dikirim ke Ngawi. Kebijakan, inovasi, dan opportunity DPPTK untuk bisa mengangkat produk unggulan Ngawi di dunia perdangan tersebut dinilai. ’’Semoga semua tetap komitmen pemerintah memfasilitasi lewat kebijakan, UKM berkreasi dengan produksinya,’’ pungkas Yusuf.