January 22, 2025
IMG-20241114-WA0015

Meningkatnya kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi perhatian serius. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada September 2024, tercatat adanya kenaikan sekitar 60% kasus DBD. Tak hanya itu, jumlah kematian akibat DBD juga mengalami peningkatan.

“Penyebab utama kenaikan ini banyak faktor, salah satunya adalah El-Nino yang menyebabkan cuaca tidak menentu,” ujar Bintang Cahyoadi Wicaksono, dari Puskesmas Teguhan pada Kamis (14/11/2024)

Lebih lanjut Bintang menjelaskan, gejala awal demam berdarah sendiri berupa demam tinggi yang bisa berlangsung 1-2 hari. Kemudian, disertai dengan mual, muntah, bahkan hingga pendarahan. “Pada kondisi yang parah, bisa mengeluarkan darah dari hidung atau gusi,” jelasnya.

Hingga saat ini, belum adanya obat antivirus untuk demam berdarah sehingga menjadikan pencegahan sebagai langkah yang paling efektif. Oleh karena itu, Imron, menegaskan “Masyarakat untuk tidak mengabaikan potensi bahaya DBD dan terus menjaga kebersihan lingkungan, terutama di sekitar rumah.” pungkasnya. (IKP)