April 16, 2024

Bergotong-royong Melawan Covid-19, Kehidupan Masyarakat Memasuki Fase “New Normal”

Saat ini tidak ada yang tahu pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Berbagai usaha dari pemerintah terus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 ini. Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, kita harus terus berhadapan dengan Covid-19 hingga ditemukan vaksin yang mampu mengobati virus tersebut. Sehingga pada masa krisis kesehatan seperti yang dialami Indonesia bahkan dunia saat ini, penerapan protokol kesehatan merupakan cara yang dinilai efektif untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Dengan diberlakukannya protokol kesehatan, masyarakat dihimbau untuk melakukan hal baru dalam kehidupan sehari-hari mereka seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, menjaga jarak dan beraktivitas di rumah. Hal ini dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Ada pula hal-hal lain yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk menghadami pandemi Covid-19 agar tidak menyebar luas di masyarakat.

Diberlakukannya PSBB

Pemerintah Indonesia tidak mengambil langkah lockdown melainkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan ini telah diterapkan hingga waktu yang belum ditentukan. Penerapan PSBB harus dipatuhi oleh seluruh kalangan masyarakat namun terdapat pengecualian.

Dalam peraturan PSBB telah disebutkan bahwa mereka yang ‘direstui’ keluar batas wilayah tertentu adalah bagi yang mengantongi surat izin dinas dari atasan. Selain itu juga bagi mereka yang sedang ditimpa kemalangan, pun harus menyertakan beberapa dokumen yang disyaratkan.

Pada PSBB, tidak semua aktivitas dilarang namun masyarakat diharapkan mampu mengurangi aktivitas diluar rumah dan/atau diganti penerapannya. Misalnya, tidak ada belajar di sekolah namun diganti dengan belajar dari rumah. Begitu pula tidak ada bekerja di kantor namun bekerja dari rumah. Bahkan pelaksanaan ibadah di tempat ibadah diharapkan dapat dilakukan dari rumah.

Perubahan pola hidup seperti saat ini diharapkan mampu diadaptasi oleh masyarakat. Meskipun tidak mudah untuk menerapkan new normal namun semua ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Pemanfaatan Teknologi dalam Memerangi Covid-19

Dalam menghadapi Covid-19, berbagai upaya terus dilakukan. Terbaru, pemerintah telah menyiapkan sistem informasi untuk melacak sebaran penularan Covid-19. Sistem ini terintegrasi dengan data terpadu lewat aplikasi Bersatu Lawan Covid-19. Masyarakat dapat mengakses sistem tersebut melalui laman covid19.go.id.

Sistem ini mengintegrasikan input dari berbagai sumber data milik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, lembaga, startup kesehatan, dll. Selain itu, sistem ini juga menampilkan riwayat persebaran penyakit sejak awal pandemi dengan menampilkan informasi tentang data terkonfirmasi sembuh, terkonfirmasi meninggal, jumlah yang dirawat di setiap provinsi serta persebarannya serta menampilkan grafik khusus jenis kelamin serta daftar penyakit penyerta yang banyak diderita pasien Covid-19.

Selain itu, terdapat Aplikasi PeduliLindungi yang mampu melakukan tracking, tracing dan fencing berbasis Bluetooth untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia. Fitur tracking yang dikembangkan bisa mendeteksi pergerakan selama 14 hari ke belakang untuk melihat kemungkinan penyebaran virus corona. Aplikasi akan mendeteksi keberadaan pasien Covid-19 di sekitar pengguna selama periode itu. Selanjutnya, memberi peringatan untuk menjalankan protokol kesehatan jika pengguna pernah berada di dekat pasien positif.

Tetap Kendalikan Ekonomi

Meskipun terdapat aturan terkait PSBB dan membatasi aktivitas di luar rumah, namun roda ekonomi harus tetap berjalan. Terbaru, Presiden Jokowi meluncurkan adanya Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia.

Gerakan ini merupakan salah satu langkah untuk memulihkan ekonomi Indonesia di tengah wabah Covid-19. pemerintah bersama para pelaku digital bergotong-royong memberi dukungan konkret bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) online untuk menampilkan produknya melalui gerakan ini.

Seperti yang kita tahu bahwa perdagangan melalui online atau e-commerce mengalami pertumbuhan yang meningkat pada masa PSBB karena dapat membuka pasar baru tanpa membutuhkan kehadiran fisik. Diharapkan dengan adanya Gerakan #BanggaBuatanIndonesia menjadikan momentum kebangkitan dari produk-produk lokal buatan anak negeri.

Berbagai aturan sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Akan tetapi yang harus dipahami bersama bahwa penanganan Covid-19 tidak hanya dilakukan oleh pemerintah namun juga partisipasi masyarakat untuk ikut aktif dalam memutus mata rantai penyebaran.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjelaskan bahwa kehidupan dapat kembali normal setelah vaksin ditemukan dan dapat dipakai sebagai penangkal virus corona jenis baru itu. Namun, pemerintah berharap tidak sampai vaksin ditemukan, penularan Covid-19 dapat diputus.

Saat ini yang menjadi kunci optimisme dalam menghadapi Covid-19 adalah perubahan perilaku masyarakat. Yakni tetap menjalankan kehidupan sehari-hari ditambah dengan kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah atau didefinisikan sebagai “New Normal”.

Sumber:

https://www.kominfo.go.id/content/detail/26484/perkuat-umkm-lewat-gerakan-banggabuatanindonesia/0/artikel
https://swara.tunaiku.com/swara-kamu/swara-kamu-konsep-smart-city-menghadapi-pandemi-covid-19