April 19, 2024

Hidup harmonis dan bahagia adalah idaman setiap keluarga namun dalam kehidupan sehari-hari keluarga tidak luput dari berbagai macam cobaan dan godaan,keluarga juga harus peka maupun tanggap mengenai situasi perkembangan di luar rumah. Kejadian-kejadian sosial ataupun informasi dari masyarakat, juga lewat media cetak, media elektronik maupun media online . Komunikasi dalam keluarga sangat penting diperlukan untuk mengetahui mana pengaruh yang baik dan mana pengaruh yang buruk sehingga keluarga bisa mengerti cara menghadapinya.

Untuk itu pemerintah kabuparen Ngawi melalui Bagian Kesra Sekretariat Daerah menyelenggarakan Pelatihan keluarga sakinah dengan tema Narkoba dan free sex (sex bebas) yang bertempat di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi, 29 Maret 20017. Acara dihadiri Asisten Pembangunan dan Perekonomian Mas’ud unsur Forpinda, Staf Ahli,Asisten, Kepala OPD Kabupaten Ngawi, Kepala Desa beserta perangkat, Ketua Ormas Keagamaan, Ormas dan Organisasi Wanita. Dengan mengundang Narasumber seoarang Guru Besar dari Universitas Merdeka Madiun Mudji Rahardjo.

Mas’ud yang mewakili Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono dalam sambutannya mengatakan Narkoba dan free Sex saat ini betul-betul sangat mengganggu keberlangsungan proses pembinaan generasi muda yang menjadi ujung tombak dan pemegang estafet bangsa dan negara kita di masa yang akan datang.Asisten Pembangunan dan Perekonomian menyampaikan 2 hal yang penting yaitu waspadalah dan jauhilah narkoba karena narkoba merupakan penghancur masa depan bangsa. Maka daripada itu kita perangi narkoba sampai ke akar-akarnya.

Narkoba sudah merambah ke semua profesi dan kalangan mulai dari ibu rumah tangga,remaja, pemuda bahkan anak-anak. Dan ini sudah sangat mengusik ketenangan semua komponen bangsa bahkan kebahagiaan dan keharmonisan serta keutuhan rumah tangga bisa hancur karena salah satu anggota keluarga terjerat pengaruh narkoba. Kecerdasan dan kreatifitas seorang pemuda dan remaja bisa hancur karena pengaruh narkoba. Kelucuan dan keceriaan seorang anak bisa hancur juga karena narkoba. Untuk mengelabui semua pihak dan supaya bisa cepat merambah ke dunia anak-anak, narkoba sekarang telah di kemas dalam bentuk minuman, rokok, bahkan permen dan coklat yang disukai oleh anak-anak sehingga sangat mudah dikonsumsi oleh generasi muda hingga anak-anak.

Dan ini betul-betul sangat mengancam kualitas generasi penerus. Penyalahgunaan narkoba selain merugikan kesehatan juga berdampak negatif terhadap kehidupan seseorang baik mental, ekonomi, sosial maupun kreatifitas. Sehingga hilanglah konsentrasi untuk menapak masa depan yang lebih baik, hal ini disebabkan pudarnya kreatifitas seseorang serta melemahnya semangat hidup yang ada hanyalah satu keinginan bagaimana mendapatkan narkoba.

Narkoba juga merupakan salah satu sebab dalam peningkatan kriminalitas seperti pencurian, penodongan, perampokan bahkan pembunuhan. Lebih lanjut Asisten Pembangunan dan Perekonomian mengatakan untuk waspada terhadap isu predator anak karena sudah sangat meresahkan masyarakat, baik yang berhubungan dengan seksual pemangsa anak (Pedofilia) maupun tentang penculikan dan perdagangan anak. Kelainan seksual pada anak atau disebut dengan pedofilia biasanya adalah orang-orang yang tidak jauh dari area aktifitas anak kita bahkan mereka dikenal akrab dengan anak kita.

Karakteristik Pedofilia atau Predator anak mempunyai ciri-ciri yaitu pintar bicara dan manipulatif, bersikap sopan, baik dan ramah yang berlebihan, seringkali memaksa supaya dirinya diperbolehkan untuk membantu, senang memasuki dunia anak, ada kesan selalu bersikap arogan serta sering bersikap dan berkata pornografi walau dengan cara bercanda. Semua ini diharapkan menjadi petunjuk dan manfaat bagi keluarga serta masyarakat luas agar bisa terhindar dari pengaruh narkoba dan predator anak menuju keluarga sakinah melalui pelatihan dan menjadi renungan bersama untuk mengantisipasinya.

Kegiatan diteruskan dengan penjelasan materi dari Mudji Rahardjo tentang narkoba yang dibagi dalam 3 golongan. Golongan 1 (Heroin, putaw, ganja, cocain, opium, candu, extacy, sabu-sabu, ) ada 65 jenis. Golongan 2 (Morfin, pethidin, metadon) ada 86 jenis. Dan golongan 3 digunakan dalam pengobatan ( Codein, etil, morfin dionin, buprenorfin) ada 20 jenis. Mudji Rahardjo juga menyampaikan bahwa narkoba merusak organ tubuh seperti otak, mata, mulut/gigi, tenggorokan, jantung, hati, paru, ginjal, payudara, pembuluh darah, saluran pencernaan, sumsum tulang dan janin. Efek dari narkoba juga merusak jasmani dan rohani maka dari itu untuk menghindari ciptakan kegiatan positif dan upaya pencegahan dengan cara menjalankan perintah agama, kembangkan bakat dan potensi, olah raga, ketrampilan dan kesenian. Diakhir penyampaian materinya Guru Besar Unmer ini mengatakan “katakan tidak pada narkoba”.(rsg)